Pesawat Malaysia Airlines (MAS), MH370 yang hilang pada Sabtu (8/3) dini hari pukul 01.40 masih belum diketahui nasibnya hingga hari ini. Sejauh ini lebih 34 pesawat dan 40 kapal dari 7 negara dikerahkan ke Laut China Selatan untuk mencari pesawat MH370 tersebut.
Terkini Australia dan Amerika Serikat mengirimkan dua pesawat PC3 Orions yang dilengkapi sistem Sonar untuk mencari pesawat. Pemerintah Filipina juga telah menyiapkan pesawat C-130 Hercules termasuk pasukan Angkatan Laut dan pesawat pengintai ke perairan Laut China Selatan.
Pesawat berpenumpang 239 itu hilang dalam penerbangan dari Malaysia menuju Beijing. Hilangnya pesawat jenis Boeing 777-200 itu pun hingga saat ini masih misterius. Isu teroris pun merebak seiring ditemukannya penumpang ilegal.
Berikut beberapa teori tentang hilangnya pesawat tersebut:
1. Pesawat diserang teroris
Muncul spekulasi jika Malaysia Airlines telah diserang oleh teroris. Dugaan ini muncul setelah pihak berwenang Malaysia mengatakan, sedang menyelidiki dua penumpang yang menggunakan paspor hasil curian.
Namun para pejabat dan ahli dengan cepat menunjukkan bahwa tidak ada bukti kecurangan. Sejauh ini masih ada penjelasan lain untuk penggunaan dokumen identitas palsu.
Dua penumpang membeli tiket mereka melalui China Southern Airlines, yang merupakan penerbangan dengan Malaysia Airlines berbagi kode. Mereka menggunakan dokumen milik warga negara Italia dan Austria yang dicuri di Thailand sekitar dua tahun lalu.
2. Ledakan di kapal
Beberapa pilot dan ahli penerbangan mengatakan ledakan di kapal bisa menjadi kemungkinan penyebab hilangnya pesawat. "Itu baik ledakan, sambaran petir atau dekompresi yang parah," kata seorang mantan pilot Malaysia Airlines yang menolak disebutkan namanya seperti dikutip dari thestar.com.my, Senin (10/3).
"Boeing 777 bisa terbang setelah sambaran petir dan dekompresi bahkan parah. Tapi dengan ledakan, tidak ada kesempatan. Ini sudah berakhir."
Dugaan lain ekstrem, pesawat tiba-tiba kehilangan tekanan di kabin yang bisa menyebabkan ledakan dekompresi dan membuat pesawat hancur. Dekompresi tersebut dapat disebabkan oleh korosi atau kelelahan logam di badan pesawat.
3. Kesalahan mekanis
Teori ini muncul pada hari Minggu kemarin setelah radar mendeteksi bahwa pesawat telah melakukan upaya putar balik sebelum komunikasi dengan radar terputus. Hal itu lalu memicu spekulasi bahwa penyebab kapal berbalik arah karena kesalahan mekanis .
Para ahli mengatakan jika pesawat yang terbang lalu tiba-tiba memutuskan untuk memutar balik berarti pesawat harus kembali ke bandara asal sebagai akibat dari kerusakan atau dicurigai adanya kerusakan barang apapun pada pesawat. Tapi mereka mencatat bahwa pilot akan membuat panggilan darurat atau sinyal tentang pergantian kembali .
Laporan pada hari Minggu mengatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines mengalami patah di ujung sayap ketika terlibat dalam tabrakan kecil dengan pesawat lain pada tahun 2012. Tapi maskapai ini mengatakan bagian yang rusak dari ujung sayap, kira-kira satu meter itu telah diperbaiki oleh Boeing.
4. Pesawat jatuh mendadak
Para pengamat menemukan beberapa persamaan antara hilangnya MH370 dan Air France 447 yang jatuh di Samudera Atlantik saat menuju Paris dari Rio de Janeiro pada tahun 2009 lalu. Jatuhnya Air France 447 tersebut menewaskan 228 penumpang dan awak kapal.
Awalnya, kecelakaan Air France 447 tersebut diakibatkan badai petir. Namun, hasil investigasi menunjukkan sensor kecepatan yang berada di luar pesawat beku dan menyebabkan autopilot tak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Selain petir, faktor kesalahan pilot juga menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
5. Kesalahan Pilot
Para ahli penerbangan berpendapat penyebab kecelakaan pesawat terbang bisa saja disebabkan faktor sang pilot. Para pakar biasa menyebutnya dengan disorientasi pilot.
Menurut mereka, pilot bisa saja menonaktifkan autopilot untuk mengambil kendali penuh pesawat, tapi hal tersebut tak dilakukannya.
Sumber : Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar