Senin, 10 Maret 2014

5 Fakta Menarik Tentang Suriname


Tak banyak orang yang tahu tentang Suriname dan sejarah yang melingkupinya. Meski begitu, Indonesia memiliki kedekatan sejarah dengan negara yang terletak di Amerika Selatan ini, karena ada sekitar 75.000 orang Jawa yang dibawa ke sana oleh Belanda antara tahun 1890-1939. Bahkan, bahasa Jawa juga menjadi salah satu bahasa yang banyak di pakai di negara tersebut. Tambah penasaran? Nah, berikut adalah lima fakta menarik tentang Suriname yang wajib untuk Anda ketahui. Mari kita simak ulasannya!

1. Geografi

Suriname terletak di pesisir timur laut Amerika Selatan, yang berbatasan dengan Guyana di bagian barat, Guyana Prancis di bagian timur, dan Brazil di bagian selatan. Lebih dari 80 persen wilayah Suriname masih berupa semak belukar yang dihuni oleh berbagai satwa dan flora. Negara berjuluk Guyana Belanda ini dikenal karena keanekaragaman floranya, terutama jenis kayu keras seperti Bruinhard, Purplehard dan Zwartekabes. Jenis kayu ini merupakan komoditas ekspor yang menjadi sumber devisa yang sangat penting bagi negara bekas jajahan Belanda tersebut.

2. Penduduk

Penduduk pertama Suriname awalnya adalah orang Indian Surinen. Kemudian pada abad ke-16, mereka digantikan oleh orang Indian Amerika Selatan. Spanyol menduduki Suriname pada tahun 1593, tetapi pada tahun 1602, Belanda mulai merebut daerah itu, yang kemudian diikuti oleh Inggris. Inggris kemudian memberikan kedaulatan Suriname kepada Belanda pada tahun 1667 dalam Perjanjian Breda.

Penjajah mempekerjakan budak Afrika sebagai tenaga kerja untuk perkebunan kopi dan tebu. Saat itu, banyak budak Afrika yang melarikan diri ke pedalaman, yang kemudian disebut Bush Negro oleh Belanda. Setelah tahun 1870, Belanda mengimpor buruh dari India Timur, yang berasal dari British India, dan Jawa yang berasal dari Hindia Belanda.

3. Politik

Suriname juga dikenal sebagai Guyana Belanda. Koloni ini diintegrasikan ke dalam kerajaan Belanda pada tahun 1948. Setelah terjadi kerusuhan karena tingginya pengangguran dan inflasi di negara tersebut, Belanda akhirnya memberikan Suriname kemerdekaan penuh pada 25 November 1975. Selama lebih dari tahun 1980, Suriname berada di bawah kendali represif Letnan Kolonel Desi Bouterse. Belanda lantas menghentikan semua bantuannya kepada Suriname tahun 1982, ketika tentara Suriname menewaskan 15 wartawan, politisi, pengacara, dan pejabat serikat.

Anggaran pertahanan terus meningkat, dan perlahan perekonomian Suriname hancur. Sebuah pemberontakan gerilya yang dilakukan oleh Jungle Commando (kelompok gerilya Bush Negro) berhasil mengacaukan negara dan menekan pemerintahan Desi Bouterse. Pemilihan umum yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 1991, yang berhasil mencabut semua kekuasan militer di Suriname. Pada tahun 1992, sebuah perjanjian damai ditandatangani antara pemerintah dan beberapa kelompok gerilya.

4. Bahasa Jawa

Orang Jawa yang didatangkan ke Surinama sebagai kuli kontrak oleh Belanda memunculkan istilah bahasa Jawa Suriname. Bahasa ini dipakai oleh komunitas masyarakat Jawa yang berjumlah kurang lebih 75.000 jiwa kala itu. Orang-orang yang Jawa yang dibawa ke Suriname umumnya adalah para petani dan buruh kasar yang tuna aksara atau tidak bisa membaca. Orang Indonesia yang diangkut ke Suriname kebanyakan berasal dari Jawa Tengah, lalu Jawa Timur, dan terakhir Jawa Barat. Kala itu, mayoritas kuli kontrak yang dibawa Belanda berasal dari Karesidenan Kedu (Kabupaten Magelang dan sekitarnya). Maka dari itu, bahasa Jawa Suriname hampir mirip dengan bahasa Jawa Kedu. Namun, ada beberapa istilah Melayu yang juga digunakan dalam bahasa Jawa Suriname.

5. Kultur

Oud jaar adalah istilah untuk malam tahun baru di Suriname yang berarti tahun lama. Selama acara tahunan itu berlangsung, warga Suriname akan berkumpul di pusat kota untuk melihat kembang api. Perayaan ini dimulai sejak pukul 10.00 sampai keesokan harinya. Menariknya, perayaan di jalan-jalan akan berhenti sejenak antara pukul 22.00 dan 23.00, karena semua orang akan pulang ke rumah untuk menyalakan paragas, sejenis petasan. Lalu, pesta di jalan-jalan kota akan kembali dimulai hingga fajar menyingsing.

Inilah lima fakta menarik tentang Suriname yang wajib untuk Anda ketahui. Bagaimana pun, kita sebagai orang Indonesia memiliki hubungan erat dengan negara berjuluk Guyana Belanda tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog