Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang dapat menghalangi sperma bertemu dengan sel telur, sekaligus mencegah penularan HIV-AIDS. Sayangnya, kondom diyakini dapat mengurangi kenikmatan bercinta. Untuk alasan itu, diciptakanlah berbagai kondom canggih masa kini.
Kebanyakan kondom yang beredar saat ini berupa gulungan bahan lateks berbentuk tabung dengan sedikit lonjong di bagian ujung sebagai wadah air mani. Agar lebih menarik, kondom biasanya divariasikan dengan warna dan rasa-rasa buah.
Namun variasi rasa dan warna dirasa belum cukup untuk membuat kondom menjadi lebih menarik. Karena itu, berbagai kondom canggih pun diciptakan untuk bisa menambah kenikmatan saat bercinta, tanpa mengurangi fungsi utama kondom sebagai alat kontrasepsi dan mencegah penularan HIV-AIDS. Berikut beberapa kondom canggih masa kini.
1. Kondom elektrik
Sekelompok ilmuwan di Georgia Tech’s Digital Media Program menciptakan prototipe kondom dengan teknologi impuls elektrik. Sensor-sensor elektrik diletakkan di bagian bawah lapisan kondom yang tipis, untuk membangkitkan sensasi-sensasi tertentu saat digunakan.
Sang ilmuwan, Firaz Peer dan Andrew Quitmeyer mengatakan ide pembuatannya cukup sederhana. Tinggal menanamkan timah konduktif di dalam lapisan kondom yang dipasarkan saat ini. Untuk mengendalikannya, para ilmuwan menggunakan Lilypad microcontroler.
Salah satu alat pengendali yang diujicobakan oleh Peer dan Quitmeyer adalah dengan sensor napas. Dengan mendeteksi desahan-desahan saat menggunakan kondom ini untuk beraktivitas seks, maka sensor-sensor yang ada di kondom akan bekerja membangkitkan sensasi tertentu yang menambah kenikmatan.
Terkait keamanan, jumlah dan ukuran arus listrik untuk mengendalikan perangkat elektrik yang tertanam dalam kondom diklaim sangat kecil. Selain itu, desain kondom diuji oleh desainernya sendiri untuk lebih memastikan.
2. Kondom tertipis di dunia
Baru-baru ini Guinness World Records telah mengukuhkan kondom yang diberi nama AONI sebagai yang tertipis di dunia, mengalahkan kondom yang diklaim paling tipis sebelumnya bikinan Jepang.
Kondom AONI ini sendiri merupakan hasil produksi Guangzhou Daming United Rubber Products. Perusahaan ini telah menghasilkan 200 juta kondom tiap tahunnya, yang sebagian besar dijual di China.
3. Kondom berbahan nano-material
Tim peneliti dari The University of Manchester baru saja menerima Grand Challenges Explorations, yaitu dana bantuan sebesar 62.123 pound sterling atau sekitar Rp 1,2 miliar. Dana tersebut berasal dari Bill and Melinda Gates Foundation, yang ditujukan untuk penelitian kondom generasi baru dengan bahan campuran nano-material.
Dua bahan utama yang akan dicampurkan adalah grafin dan polimer elastis, seperti lateks yang digunakan sebagai bahan kondom selama ini. Grafin adalah material tertipis, terkuat, dan paling konduktif di dunia. Tak heran jika selama ini grafin dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan di berbagai penelitian dan teknologi, misalnya ponsel pintar dan chip komputer.
Penelitian ini akan berjalan di bawah pimpinan Dr Aravind Vijayaraghavan di sebuah lembaga penelitian yang baru berdiri, bernama National Graphene Institute, di Manchester.
4. Kondom wanita yang bisa lumer
Para peneliti di Universitas Washington mengembangkan kontrasepsi baru bagi wanita agar terlindungi dari penyakit menular seksual dan kehamilan. Metode ini mirip dengan kondom wanita, hanya saja bisa lumer dan melapisi bagian dalam organ reproduksi wanita.
Alat kontrasepsi ini dibuat menggunakan teknologi yang disebut electrically spun nanofabric. Teknologi ini dapat membuat kontrasepsi yang larut dalam tubuh dan melepaskan obat. Tujuannya agar para wanita dapat melindungi dirinya sendiri lewat kontrasepsi yang lebih murah.
Menggunakan metode electrospinning, yaitu metode untuk membuat serat dari cairan dalam medan listrik, serat yang dihasilkan akan mudah dimanipulasi untuk mengontrol sifat seperti kelarutan, kekuatan dan bentuknya. Setelah bahan polimer larut dan serat obat ARV terbentuk dalam medan listrik, bahan ini akan tetap menempel pada permukaan objek.
Kontrasepsi baru ini digunakan dengan cara dimasukkan langsung untuk melapisi vagina, mirip seperti cincin vagina. Cara kerjanya adalah menahan sperma sekaligus melepaskan bahan kimia yang berfungsi sebagai obat kontrasepsi dan anti virus.
5. Kondom origami yang bisa dilipat
Beberapa waktu lalu, Gates Foundation menawarkan akan membayar USD 100.000 bagi penemu desain baru untuk kondom. Dan Origami Condoms, kondom unik yang bisa dilipat, keluar sebagai pemenangnya.
Desain Origami Condoms tak seperti kebanyakan kondom yang digulung, sesuai namanya kondom ini disimpan dengan cara dilipat. Bahannya pun bukan karet lateks yang mudah robek, melainkan silikon super kenyal yang memungkinkan kondom untuk dilipat dan menahan gerakan lebih kuat tanpa sobek.
"Desain yang unik membuat kedua penggunanya (pasangan bercinta) akan mengalami lebih banyak sensasi saat berhubungan seks," ujar sang pencipta, Danny Resnic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar