Ericsson Mobile Report mengungkapkan bahwa jumlah perangkat mobile di dunia akan mencapai 9,3 miliar pada tahun 2019, termasuk ponsel dan komputer tablet.
Dan, 60 persen di antaranya, sekitar 5,3 miliar merupakan perangkat ponsel pintar (smartphone). Sementara di triwulan ketiga tahun 2013 ini, tercatat ada 6,6 juta pengguna perangkat mobile di dunia.
"Untuk di Indonesia, jumlah penambahan pengguna perangkat mobile tiap tiga bulan mencapai 5-7 juta. Kami memprediksi pada akhir tahun 2013 ini jumlah perangkat mobile di Indonesia mencapai 260 juta," kata Hardyana Syintawati, VP Marketing and Communications Ericsson Indonesia, di Jakarta, 18 Desember 2013.
Nana menambahkan, pesatnya pertumbuhan ponsel pintar merupakan hal yang fenomenal dan tren itu akan terus berlanjut.
"Butuh waktu lebih dari lima tahun untuk mencapai jumlah satu miliar pengguna. Tapi, ke depannya tidak sampai dua tahun akan terjadi pertumbuhan pengguna sebanyak dua miliar," tambah Nana, sapaan akrab Hardyana Syintawati.
Tren pertumbuhan ponsel pintar itu didorong oleh semakin tingginya produksi ponsel murah yang dilakukan China dan negara berkembang lain. Sehingga diperkirakan akan semakin banyak ponsel pintar baru yang bermunculan.
"Sekarang jumlah perangkat ponsel pintar berjumlah 1,9 miliar. Tapi, di tahun 2019 nanti, jumlahnya bisa meningkat menjadi 5,6 miliar di seluruh dunia," ungkap Nana.
Ericsson juga menemukan bahwa tren jaringan telekomunikasi di tahun 2019 nanti masih didominasi oleh GSM/EDGE, WCDMA/HSPDA, dan LTE. Sementara CMDA akan berkurang.
"Total coverage area GSM/EDGE di dunia akan mencapai 90 persen, begitu pun WCDMA/HSPDA, dan LTE mencapai 65 persen," papar Nana.
10 exabyte
Edisi terbaru dari Mobile Report Ericsson juga menyatakan trafik data Internet melalui ponsel pintar akan tumbuh sebanyak 10 kali lipat pada tahun 2013 sampai 2019. Pertumbuhannya mencapai 10 exabyte, atau 10.240 petabyte.
Pertumbuhan trafik itu dipicu oleh makin banyaknya akses terhadap konten video, aplikasi, browsing, dan jejaring sosial.
"Tiap tahun konten video tumbuh sebanyak 55 persen dan mewakili lebih dari 50 persen trafik data mobile. Sementara jejaring sosial dan situs Web hanya 10 persen pada tahun 2019," jelas Nana.
Survei yang dilakukan oleh Mobile Report Ericsson ini diambil dari pengguna Internet di seluruh dunia. Tiap negara diambil 1.000 sampel, termasuk di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar